Series Baitul Maqdis-4: Bagaimana Manusia Teristimewa ﷺ Mengistimewakan Tanah Suci (Baitul Maqdis Dalam As-Sunnah)


 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Kita ceritakan lebih lengkap lagi mengenai kiblat umat Islam dari masa Nabi Adam - Nabi Muhammad ﷺ pada bagian tahwil qiblat 1 dan 2.

Tahwil Qiblat 1

    Ceritanya berawal dari Bani Israil berada di Mesir ketika nabi Yusuf a.s menjadi wazir di Mesir dan mengajak nabi Ya'kub a.s dan saudara-saudara Nabi Yusuf a.s tinggal di Mesir. Nah, Bani Israil tinggal di Mesir itu hingga masa Nabi Musa a.s. Setelah kurang lebih 10 tahun di Madyan (dekat Saudi, yakni antara Saudi dan Yordan), Nabi Musa a.s kembali ke Mesir untuk menyelamatkan Bani Israil dari penindasan Fir'aun. Bani Israil Allah selamatkan dari perbudakan dan larangan ibadah oleh Fir'aun (QS. Al-'Araf:137). Allah perjalankan Bani Israil dan biidznillah lolos dari kejaran Fir'aun beserta pasukannya di Laut Merah. Selanjutnya, Bani Israil berhasil menyeberang ke Padang Sinai karena Allah memerintahkan Bani Israil untuk membebaskan Baitul Maqdis (Al Ardhul Muqoddasah) sejalan di QS. Al-Maidah: 21. Tetapi Bani Israil menolak dan Allah hukum dengan disesatkan selama 40 tahun, kebayang nggak tuh bestie? Naudzubillah. Jadi mereka tidak tahu arah barat mana, timur mana, dan nggak tahu apapun pokoknya (QS. Al-Maidah: 24 & 26) 

    Di sisi lain, bagaimana sih mereka mengetahui arah kiblat? (Saat itu masih menghadap Ka'bah) Allah memerintahkan Nabi Musa a.s membuat semacam kubah dari kayu di dalamnya diletakkan tabut, tabut itu berisi suhuf, tongkat Nabi Musa a.s. Jadi Bani Israil ketika sholat ya menghadap kubah kayu tersebut. Setelah 40 tahun, generasi berganti, generasi ini menjadi generasi pembebas Baitul Maqdis. Setelah wafatnya Nabi Musa a.s, kepemimpinan dilanjutkan Nabi Yusya’ bin Nun. Setelah pembebasan Baitul Maqdis, kubah kayu yg ada di Sinai dibawa ke Masjidil Aqsha Kubah kayu tersebut di letakkan di atas As Shakhrah, sejak saat itu kiblat menghadap Masjidil Aqsha. 

Tahwil Qiblat 2

Sebelum Hijrah 

    Di Mekkah, Rasulullah صلى الله عليه وسلم sholat menghadap Masjidil Aqsha, kaum Yahudi mengejek Rasulullah صلى الله عليه وسلم karena menghadap Masjidil Aqsha, mengikuti kiblat Kaum Yahudi, Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan sahabat memohon kepada Allah untuk pemindahan kiblat ke arah kiblat Nabi Ibrahim.

Setelah Hijrah 

    Di Madinah, sholat masih menghadap Masjidil Aqsha, selama 16/17 bulan sebelum perintah pemindahan kiblat. Selama 16/17 bulan itu dari selisih diperhitungkan bulan Rajab oleh Al Hafiz bin Hajar As Asqolani dalam Syarah Fathul Bari.

    Rasulullah  صلى الله عليه وسلم hijrah pada pertengahan Rabiul Awal, tahun 1 Hijriah. Sedangkan perpindahan kiblat pada pertengahan Rajab, tahun 2 Hijriah dan itu menandakan dilaksanakannya sholat pertama kali juga, hal ini tertuang dalam QS. Al-Baqarah: 144.

Hikmah Pemindahan Kiblat 

  • Menguji keimanan
  • Istiqomah dalam keimanannya akan mengikuti apa pun yang diperintahkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya
Dua Masjid yang dibangun Nabi Adam
    Telah menceritakan kepada kami Al A’masy, telah menceritakan kepada kami Ibrahim Attaimi dari ayahnya ia berkata: Aku mendengar Abu Dzar Al Ghifari radiyallahu ‘anhu berkata. ”Aku pernah bertanya kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم :’ Masjid apakah yang pertama dibangun di muka bumi ini?’ Beliau menjawab: ‘Al Masjidil Haram’. Dia berkata: aku bertanya lagi: ‘Kemudian apa?’ Beliau menjawab: ‘Al Masjidil Aqsha’. Aku bertanya lagi: ‘Berapa lama jarak waktu antara keduanya?’ Beliau menjawab: ‘40 tahun. Kemudian di mana saja kamu berada dan waktu sholat sudah datang maka sholatlah. Karena, di dalamnya ada keutamaan’." [Shahih Bukhari no. 3186, Shahih Muslim no. 520] 

Keistimewaan Umat Rasulullah صلى الله عليه وسلم 
  • Bisa sholat di mana saja walaupun bukan di masjid, asal tempatnya bersih. Syarat masjid: ada pembatas, ada arah kiblat, bersih dari najis.
  • Makna Masjidil Haram (Imam Nawawi) yaitu berarti Ka’bah dan tempat tawaf di sekitar Ka’bah. 
Bentuk/Kerangka Kembar Masjidil Aqsha & Ka'bah

Doa Nabi Sulaiman 
Setelah merenovasi Masjidil Aqsha, Nabi Sulaiman memohon 3 hal: 
1. Ketika memerintah diberi taufiq dalam memutuskan hukum berdasarkan hukum Allah 
2. Dianugerahi kerajaan yang terbesar, menjadi salah satu sebab orang beriman dengan tauhid 
3. Agar tidak ada seorangpun yang berkeinginan shalat di Masjidil Aqsha, kecuali dibersihkan kesalahannya seperti bayi yg baru lahir

Ka'bah Dari Masa Ke Masa


Masjidil Aqsha dari Masa Adam a.s - Nabi Muhammad ﷺ 

Negeri Syam dijaga oleh Malaikat
    Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu dia berkata: “Kami pernah berada di sini Rasulullah صلى الله عليه وسلم menghimpun Al-Qur’an dari lembaran-lembaran, lalu Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: ‘Berbahagialah penduduk Syam.’ Lalu kami bertanya, ‘Karena sebab apa wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab: ‘Karena malaikat membentangkan sayap di atasnya’.” [Musnad Ahmad no. 21096, Sunan At-Tirmidzi no.4334, Mustadrak Al-Hakim no,229 Jilid 2].
    Syarah Tirmidzi - Al Mubarakfuri, Malaikat-malaikat pembawa rahmah Allah mengelilingi & memelihara Negeri Syam dan penduduknya dengan menurunkan berkah ke atasnya dan menghindarkan bahaya, serta gangguan darinya.
    Izzuddin Abdussalam - Targhib Ahlu Islam fi Sukna As Syam, dalam hadits ini Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengisyaratkan bahwa Allah menugaskan malaikat untuk melindungi dan menjaga Negeri Syam.

Penduduk Syam Barometer Umat Islam
    Dari Mu’awiyah bin Qurrah dari bapaknya berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: “Jika penduduk Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan lagi di antara kalian, akan senantiasa ada sekelompok dari ummatku yang diberi kemenangan, orang-orang yang menelantarkan mereka (tidak menolong mereka) tidak akan membahayakan mereka, sampai kiamat terjadi” [Sunan At-Tirmidzi no. 2351, Musnad Ahmad hal. 436 Jilid 3 & hal. 35 Jilid 5, Imam Ibnu Majah hal. 6-7 Jilid 1, Sahih Ibnu Hibban hal. 2313, Ibnu Asakir dalam Tarikh Ad Dimasyqi hal. 292-294 Jilid 1].

Thoifah Manshuroh : Orang-orang yang akan senantiasa ditolong Allah, yaitu orang yg berada di Baitul Maqdis kalangan ulama, dai, orang yg berjuang di jalan Allah. Semoga kita termasuk golongan thoifah manshuroh ini ya bestie, aamiin ya rabbal 'alamiin.

Faedah Hadits 
Penduduk Syam barometer keadaan muslim di seluruh dunia 
Rusaknya penduduk Syam = penanda kaum muslim dalam keadaan lemah 
Kuatnya penduduk Syam = penanda kaum muslim dalam keadaan kuat 

    Rusak atau fasada: bukan cobaan & penderitaan, tapi ketika tidak sabar saat mendapat cobaan. Namun ketika diuji dan tetap bersabar termasuk telah menempuh jalan para nabi dan orang-orang sholeh. Disayang bukan berarti tidak diuji.
    Akan selalu ada sekelompok umat Islam yang selalu diberikan kemenangan mewalan musuh-musuhnya. Orang-orang yg mengkhianati mereka (tidak menolong, membiarkan menderita) tidak akan membahayakan mereka. Mereka terus mendapat pertolongan Allah sampai kiamat.

Pohon Surga dan Syam
    Dari ‘Amir bin Zaid Al-Bukali bahwasanya ia mendengar Uthbah bin ‘Abd Abu Al Walid As Sulami berkata: “Ada seorang Badui datang kepada Nabi صلى الله عليه وسلم lalu bertanya tentang telaga dan cerita tentang surga. Orang Badui itu berkata, ‘Di surga ada buahbuahan?’ ‘Ya,’ jawab Nabi, ‘Di sana ada sebatang pohon yang bernama Thuba.’ Kemudian beliau menyebut sesuatu yang saya tidak tahu, entah apa. Sang Badui bertanya lagi, ‘Menyerupai pohon apa di kebun kami, pohon Thuba itu?’ Nabi menjawab, ‘Tidak seperti pohon apa pun di kebunmu.’ 
    Akan tetapi, kemudian Nabi صلى الله عليه وسلم bertanya, ‘Pernahkah kamu pergi ke Syam?’ ‘Tidak’, jawab si Badui. Maka, Nabi menerangkan, ‘Seperti sebatang pohon di Syam yang bernama pohon Jauzah. Pohon itu tumbuh dengan satu batang saja, tetapi puncaknya terbentang luas.’ 
    ‘Sebesar apakah pangkalnya?’ tanya Badui. Maka, Nabi menjawab, ‘Jika seekor anak unta (yang berusia masih kecil) milik keluargamu berjalan, niscaya dia tidak akan selesai mengitarinya sampai hancur urat ketingnya karena tua’.” [Musnad Ahmad no. 17190, Mu’jam Al-Kabir At-Tabrani no. 312, Mu’jam Al-Awsath At-Tabrani no. 404, Tafsir At-Tabari no. 149 Jilid 13].

Tafsir Ibnu Katsir - Ibnu Katsir 
  • Pohon Thuba di surga menyerupai pohon Al-Jauzah yg tumbuh di Syam. Pohon Jauzah : pohon walnut/kenari, batangnya besar & daunnya rimbun.
  • Semua pepohonan surga berawal dari pohon Thuba, ranting-rantingnya menyembul dari balik dinding-dinding di surga. Pada tiap-tiap rumah surga terhadap ranting yang berasal darinya. Ya Allah pengen ngerasain suasana dan mempunyai kerajaan besar di surga-Mu dengan kekal, aamiin ya rabbal ' alamiin.
  • Sebagian ulama mengatakan bahwa Allah Yang Maha Pemurah, Mahasuci lagi Mahatinggi telah menanamnya sendiri dengan tangan kekuasaan-Nya dari butir mutiara. Lalu Allah memerintahkan kepadanya untuk menjalar. Dari bawah akarnya memancar sumber air sungai-sungai surga yg terdiri dari sungai madu, khamr, dan susu. Bestie, yuk minum khamr bersama di Surga-Nya hehe.
  • Rasulullah صلى الله عليه وسلم menggambarkan ukuran pohon Thuba sangat besar, sehingga apabila seseorang mengendarai kudanya dan melakukan perjalanan seratus tahun maka belum dapat melampauinya.
  • Pakaian ahli surga keluar dari kuntum bunganya, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda : “Tiada seorang pun diantara kalian masuk surga melainkan pergi ke pohon Thuba. Maka, dibukakan baginya kuntum-kuntumnya, dan ia mengambil darinya pakaian yg disukainya. Jika ia suka warna putih, mengambil warna putih; jika ia suka warna merah, mengambil warna merah; jika ia suka warna kuning, mengambil warna kuning; dan jika suka warna hitam, mengambil warna hitam; warna-warninya seperti bunga syaqaiqun nu’man (bunga poppy anemone / anemone coronaria) dan lebih lembut lagi lebih indah.”  Hayoo ngaku yang langsung search di google bunga itu, ketawa aja dah lu pada. Akupun sebenarnya wkwk.
  • Ibnu Jarir mengatakan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yg mengatakan bahwa Thuba adalah sebuah pohon di dalam surga. Allah berfirman kepadanya, “Mekarkanlah kuntum-kuntummu buat hamba-Ku untuk memenuhi apa yg dikehendakinya!” Maka (bunga) pohon itu mekar untuk hamba yang dimaksud dengan mengeluarkan kuda lengkap dengan pelana dan kendalinya, untuk berikut semua perlengkapannya, dan segala rupa pakaian yg disukainya.
Faedah Hadits 
  • Banyak keindahan & kenikmatan yg dijanjikan oleh Allah sebagai hadiah untuk hamba-hamba-Nya yang beriman & taat, kenikmatan yang keindahannya belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan belum terbesir dalam hati manusia.
  • Dalam hadits Nabawi, Rasulullah صلى الله عليه وسلم sering kali menyebutkan kenikmatan-kenikmatan surga dan memberikan gambaran yang hampir sama dengan apa yg biasa manusia lihat di dunia >> untuk memberikan semangat bagi kaum muslimin bahwa apa yang Allah janjikan di surga melebihi apa yang bisa kita bayangkan di dunia karena keterbatasan sebagai manusia. Tahu nggak bestie, motivasi semangat hidup kita adalah karena Allah SWT, janji-Nya pasti ditepati. Besuk saling mencari, berpelukan, terbang bareng mengitari semua ciptaan-Nya dan hidup kekal di Surga-Nya ya bersama yang dicintai-Nya pun mencintai-Nya, Bestie. Aamiin Ya Rabbal 'Alamiin.
  • Rasulullah صلى الله عليه وسلم menggambarkan pohon Thuba salah satu keindahan & rizki yg diberikan untuk penghuni surga.
  • Rasulullah صلى الله عليه وسلم menggambarkan besarnya pohon Thuba.
Syam Negeri Pilihan Allah
    Dari Ibnu Hawalah, ia berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: “Kondisi saat itu akan menbuat kalian (akan terbagi) menjadi beberapa kelompok pasukan yang terhimpun dalam kesatuan-kesatuan yang dipersiapkan dengan baik, satu pasukan di Syam, satu pasukan di Yaman, satu pasukan di Irak.” Ibnu Hawalah berkata: ‘Pilihkan untuk saya wahai Rasulullah seandainya saya menemui masa itu.’ Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: ‘Pergilah ke Syam karena ia adalah negeri pilihan Allah, yang Allah kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya, jika tak bisa hendaklah kalian memilih Yaman dan berilah minum (hewan kalian) dari kolam-kolam (di lembahnya) karena Allah menjamin (kesetiaan) Negeri Syam dan penduduknya kepadaku.”  [Sunan Abu Daud no. 2485, Musnad Ahmad No. 16557].

Syarah Aunul Ma’bud - Syarah Sunan Abu Daud 
  • Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda bahwa akan terdapat banyak peperangan yang menyebabkan berkumpulnya kelompok pasukan muslimin di 3 tempat (pasukan di Syam, Yaman, Irak).
  • Syam negeri pilihan Allah dan Allah kumpulkan di sana hamba-hamba-Nya yang terbaik. Seandainya tidak dapat pergi ke sana maka pergilah ke Yaman, dan berilah minum (hewan kalian) dari kolam-kolam (di lembahnya). 
  • Yaman sebagai pilihan kedua untuk tergabung dalam pasukan kaum muslimin di sana. Ya Allah, pantaskan kami menjadi pasukan kaum muslimin di Syam yang paling utama atau Yaman, aamiin.
  • Allah menjamin kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم bahwa apapun yg terjadi dengan Syam akibat perlakuan orang-orang kafir, Allah tidak akan membiarkan Negeri Syam dan penduduknya benar-benar hancur & musnah karena Allah menjaga mereka.
  • Rasulullah صلى الله عليه وسلم menyebutkan Yaman sebagai pilihan negeri kedua setelah Syam dan meminta muslimin meminum air darinya dan memberi hewan mererka air dari lembah-lembahnya. Sudah barang tentu di Syam pasukan kaum muslimin dan hewan-hewannya juga butuh meminum air, tetapi yang dimaksud di sini adalah hendaknya setiap dari kalian memilih tempat di mana ia ribath berjaga-jaga sesuai dengan tempat yang bisa ia tempuh dan mengambil manfaat yang terbaik di tempat tersebut.
Faedah Hadits 
  • Akan tiba kondisi kaum muslimin terbagi menjadi beberapa kelompok pasukan yg terhimpun menjadi kesatuan-kesatuan: Syam, Yaman, dan Irak.
  • Rasulullah صلى الله عليه وسلم memilihkan kaum muslimin untuk membersamai Ahlu Syam & perjuangan mereka karena di sana terdapat orang-orang terbaik yang Allah pilih.
  • Apabila kalian tidak bisa atau menolak (karena satu dan lain hal) maka pilihlah Yaman, Rasulullah صلى الله عليه وسلم tidak memilihkan Irak karena di sana tempat keluarnya berbagai api fitnah sehingga hendaknya kaum muslimin menjauhi berbagai fitnah (hal-hal yang syubhat atau menimbulkan kerusakan).
  • Rasulullah صلى الله عليه وسلم menyebutkan hendaknya seorang muslim memilih tempat di mana ia bisa melakukan ribath yang paling bisa ia lakukan dengan menggunakan sumber daya termudah yang bisa ia dapatkan (ribath ilmu, dakwah, harta).
Anjuran Memakmurkan Masjidil Aqsha
    Dari Maimunah (bekas sahaya Nabi صلى الله عليه وسلم (bahwasanya dia pernah berkata: “Wahai Rasulullah صلى الله عليه وسلم, berilah fatwa kepada kami tentang Baitul Maqdis, Maka, beliau bersabda: ‘Datangilah ia dan sholatlah di dalamnya, ketika itu di negeri tersebut sedang terdapat peperangan, jika kalian tidak dapat sholat di dalamnya maka utuslah seseorang membawa minyak untuk dinyalakan di lentera-lenteranya.” Anjuran Memakmurkan Masjidil Aqsha [Sunan Abu Daud no. 457, Musnad Ahmad no. 27079, Sunan Ibnu Majah no. 1407].
    Dari Maimunah binti Sa’d bekas sahaya Rasulullah صلى الله عليه وسلم ia berkata, “Wahai Rasulullah berilah fatwa kepada kami tentang Baitul Maqdis. Maka beliau berkata, ‘Baitul Maqdis adalah Tanah Mahsyar dan Mahsyar (tempat seluruh manusia dibangkitkan & dikumpulkan), datangilah ia dan sholatlah di dalamnya karena sholat di (masjid) Baitul Maqdis seperti 100 sholat di masjid selainnya.’ Maimunah binti Sa’d berkata: ‘Bagaimana jika tak dapat aku pergi ke sana?’ Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: ‘Berikanlah hadiah berupa minyak untuk menerangi lentera-lenteranya. Barang siapa melakukannya maka dia seperti orang yang sholat di dalamnya’. [Sunan Ibnu Majah no. 1407].

Syarah Sunan Ibnu Majah 
    Terdapat 3 riwayat berbeda untuk hadits Maimunah. Memperkuat pesan Rasulullah صلى الله عليه وسلم ada alternatif lain untuk pergi ke Baitul Maqdis dan sholat di sana ketika ada hambatan atau sesuatu yang mencegah, yaitu falyahdi atau kirimkanlah hadiah. Banyak keutamaan Baitul Maqdis yg Rasulullah صلى الله عليه وسلم kabarkan dalam hadits-haditsnya sehingga Baitul Maqdis hidup di hati kaum muslimin. Bahkan seorang bekas hamba sahaya pun mendatangi beliau dan meminta fatwa dari beliau mengenai Baitul Maqdis, khususnya karena pada saat itu Baitul Maqdis dalam peperangan Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda agar mendatangi Baitul Maqdis dan sholat di masjidnya (Masjidil Aqsha), namun apabila tidak bisa pergi ke sana (karena berada di tangan musuh) maka beliau mendorong manusia untuk mengirimkan hadiah berupa minyak untuk lentera-lenteranya. Beliau bahkan mengatakan mengirim hadiah = pahala sholat di Masjidil Aqsha.

Faedah Hadits
  • Perintah Rasulullah صلى الله عليه وسلم untuk ke Baitul Maqdis berlaku bukan saja untuk pria, tetapi juga wanita.
  • Bila tidak memungkinkan, kirimkan hadiah.
  • Masjidil Aqsha masa kini berisi banyak bangunan dan monumen yg merupakan pelaksanaan perintah Rasulullah صلى الله عليه وسلم untuk mengirimkan hadiah ke Baitul Maqdis.
  • Makna minyak dalam hadits “zayt”
    Tesis dari Sarah Mohamed Sheif Abdel-Aziz Hassan, 2005 Kata zayt adalah turunan dari kata zaytun. Zayt : getah atau ekstrak buah zaitun Sarah Mohamed Sheif Abdel-Aziz Hassan menyimpulkan dari penjelasan para ulama “Baitul Maqdis harus diterangi dengan cara mengirimkan cahaya ke sana.” 

    Minyak diasumsikan sebagai cahaya ilmu & pendidikan sering dipandang sebagai cahaya (arti filosofis) makna ‘cahaya’ dalam konteks ini dapat dikatakan pula ‘ilmu.’ Perintah Rasulullah صلى الله عليه وسلم kepada Maimunah untuk mengirimkan minyak ke Baitul Maqdis > Minyak : manfaatnya secara fisik (untuk menerangi Baitul Maqdis) > Mendorong kaum wanita untuk mencari ilmu & menerangi benak dengan cahaya ilmu demi Baitul Maqdis.

Baitul Maqdis & Akhir Zaman

Nabi Isa a.s
  • Nabi Isa nanti turun ke bumi, berpegangan dengan Malaikat Jibril.
  • Turun di salah satu tiang Masjid Umawi.
  • Sholat di Masjid Umawi, Timur Damaskus, Suriah (Salah satu kawasan Negeri Syam).
  • Nabi Isa turun pada saat hendak sholat subuh di Imami Imam Mahdi.
  • Sholatnya Nabi Isa seperti sholat umat Rasulullah صلى الله عليه وسلم Nabi Isa mengikuti Syariat umat Rasulullah صلى الله عليه وسلم 
  • Nabi Isa akan menghancurkan salib, membunuh babi >> menegaskan bahwa babi diharamkan. 
  • Nabi Isa mengejar Dajjal sampai di Babul Lud (Baitul Maqdis) >> dibunuh dengan tombak Nabi Isa.
  • Setelah Dajjal terbunuh, kaum muslimin berhadapan dengan pasukan Dajjal (orang-orang Yahudi & Ismahan), batu & pepohonan berbicara menunjukkan keberadaan Yahudi kecuali pohon ghorqod.

Ya'juj Ma'juj
  • Ya’juj & Ma’juj akan menyebar di bumi, setiap orang yg bertemu Ya’juj & Ma’juj pasti dibunuh.
  • Salah satu tanda Dajjal keluar : Danau Tiberias / Thobaria di Baitul Maqdis akan semakin berkurang airnya.
  • Jumlah pasukan pertama Ya’juj & Ma’juj banyak.
  • Pasukan Ya’juj & Ma’juj dihapuskan dengan hujan, jasadnya terbawa ke laut === Pasukan Nabi Isa menang.
  • Setelah itu kaum muslimin tinggal dengan Nabi Isa.
  • Kemudian Nabi Isa menikah Kemudian Nabi Isa meninggal >> dikuburkan. 
  • Setelah itu ada angin yg berhembus dengan lembut, mewafatkan manusia yg di dalam hatinya ada iman (walaupun hanya sedikit) 
  • Tersisa orang yg paling jahat, paling kafir >> menyaksikan kiamat.
  • Allah menyuruh malaikat meniupkan terompet yg pertama >> mewafatkan semuanya. 
  • Meniupkan terompet yg kedua >> Manusia dibangkitkan >> Yaumul Hisab -- Padang Mahsyar di wilayah Syam.
  • Yang pertama sadar adalah Nabi Musa dilanjutkan manusia yg lain.
  • Kondisi dibangkitkan tanpa busana, cemas dengan diri masing-masing.
  • Yang pertama diberikan pakaian Nabi Ibrahim kemudian Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dan seterusnya.


Jazakumullahu Khairan

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sc: Ustadzah Atina Ummu 'Ali


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Series Baitul Maqdis-2 Part 1: Menapaki Jejak 124 Ribu & Rasul (Rihlah Masjidil Aqsha)

Series Baitul Maqdis-3: Menelaah Kalamullah Tentang Tanah Pilihan (Baitul Maqdis Di Dalam Al-Qur'an)

Series Baitul Maqdis-5: Membebaskan Tanah Suci yang Terjajah I (Lini Masa Nabi Musa a.s & Nabi Yusya’ bin Nun a.s)